Jumat, 05 Desember 2014

saklar otomatis menggunakan sensor cahaya (LDR)

Lampu Sensor Cahaya atau Intelligent Sensor Light adalah lampu dengan teknologi terbaru yang dapat mengatasi masalah lupa memadamkan lampu yang dialami manusia. Lampu ini memadukan antara teknologi lampu konvensional dangan teknologi sensor. Lampu konvensional biasanya hanya dapat menyala atau padam secara manual, sedangkan teknologi lampu ini dapat padam atau menyala sendiri secara otomatis dengan bantuan sensor. Terdapat banyak jenis sensor yang beredar di pasaran. Jenis sensor yang digunakan pada teknologi lampu ini adalah sensor cahaya. Cahaya yang dimaksudkan disini adalah cahaya matahari, bukan jenis cahaya lain. Saat hari sudah mulai terang, cahaya matahari mengenai sensor yang terpasang pada lampu secara otomatis memutuskan aliran listrik pada lampu. Manusia tidak perlu menekan sakelar/stop contact seperti yg terjadi pada lampu konvensional yang sering dijumpai saat ini untuk memadamkan lampu. Saat lampu sudah mati secara otomatis, kondisi sakelar/ stop contact akan otomatis dalan keadaan off. Hal ini karena ketika alat sensor mendapat cahaya, komponen sensor secara otomatis memutus aliran listrik pada


fitting lampu sehingga membuat sakelar/stop contact dalam keadaan off. Sebaliknya, ini berlaku juga bila alat sensor mendapat cahaya.

Gambar rangkaian






Alat dan bahan :
a. Alat
· Power Supply
· AVO meter
· Solder
· Obeng (+) dan (-)
· Tang potong
· Tang lancip


b. Bahan

· Diode : D1,D2,D3,D4 : In4002 (2 ampere)
· Resistor : R1 = 820 kΩ
                : R2 = 33 kΩ
                : R3 = 4k7 Ω
· Sensor : LDR (light dependent resistor)
· SCR : 2P4PM atau F1R3D
· Output : Lampu

Prinsip kerja


Lampu sensor cahaya menggunakan jenis sensor LDR. Sensor LDR (light Dependent Resistor) merupakan jenis sensor cahaya dari bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). LDR akan memiliki nilai resistansi tinggi jika menerima intensitas cahaya yang tinggi. Begitu juga sebaliknya. Selain LDR sebagai sensor, dalam teknologi ini juga digunakan SCR. SCR adalah alat semikonduktor empat lapis (PNPN) yang menggunakan tiga kaki anoda, katoda, dan gate. SCR tidak dapat memperkuat sinyal. SCR tepat digunakan sebagai saklar solid state dan dikategorikan menurut jumlah arus yang dapat beroperasi. SCR arus rendah dapat beroperasi dengan arus anoda kurang dari 1 ampere, sedangkan arus tinggi dapat menangani arus beban ribuan ampere. SCR dapat digunakan untuk penghubung arus pada beban yang dihubungkan pada sumber tegangan AC. Karena SCR adalah penyearah, maka hanya dapat menghantarkan setengah dari gelombang input AC. Oleh karena itu, output maksimum yang diberikan adalah 50%, bentuknya adalah bentuk gelombang DC yang berdenyut setengah gelombang. Ketika SCR dihubungkan pada sumber tegangan AC, SCR dapat juga digunakan untuk mengatur jumlah daya yang diberikan pada beban. SCR memerlukan penggeser fasa supaya mempunyai output yang variabel. SCR adalah komponen yang prinsip kerjanya mirip dengan dioda, namun dilengkapi dengan gate untuk mengatur besarnya fasa yang dilewatkan pada sensor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar