KENDARI, Media Sultra.com-Tangis pilu itu tiada henti. Kabut duka menyelimuti wajah Miranda (10), gadis kecil keterbelakangan mental. Setelah dua tahun berjuang merawat sang ayah seorang diri, Andi Sukri Sondo (55) akhirnya tutup usia Jumat dini hari (12/9/2014).
Andi Sukri Sondo menghembuskan nafas terakhir selepas shalat shubuh di rumah kediamannya di Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Ia pergi meninggalkan Miranda selamanya bersama penyakit lumpuh dan stroke yang dideritanya selama kurang lebih 10 tahun.
Dengan berurai air mata, Miranda seolah tak ingin beranjak sedikitpun dan terus memeluk jasad sang ayah yang sudah terbaring kaku. Dia bahkan terus berteriak-teriak memanggil sang ayah agar tidak meninggalkannya. Dia seolah tak percaya, sang ayah akan pergi dengan begitu cepat.
Kepergian Andi Sukri Sondo mengundang banyak pertanyaan. Negara dalam hal ini pemerintah dinilai tidak punya kepekaan sosial meski sudah mengetahui fakta ini. “Sampai almarhum meninggal, pemeintah sama sekali tidak ada kepedulian. Jangankan untuk membantu Miranda dan ayahnya, mengunjungi mereka pun tidak pernah,” kata Amrih, ketua RT setempat, Jumat (12/9/2014).
Kisah Miranda yang merawat ayahnya seorang diri ini sebenarnya sudah mengemuka di publik sebelum Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2014 lalu. Bahkan cerita ini mendapat respon dari tokoh-tokoh Negara mulai dari Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Merdeka Sirait, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia, Agung Laksono, namun hingga Andi Sukri Sondo tutup usia, Miranda tetap tidak mendapat perhatian nyata. Sungguh ironis, beruntung Miranda bisa sedikit bernafas lega setelah para dermawan berdatangan untuk mengulurkan tangan memberi empati dan bantuan. Berkat itulah, Miranda yang dibantu warga setempat bisa membuat sang ayah merasakan pengobatan medis.
Miranda yang selama ini sudah putus sekolah, akhirnya bisa kembali mencicipi manisnya bangku sekolah. Namun sayang, sekolahnya tak bisa ia lanjutkan lantaran ia tidak tega meninggalkan sang ayah terbaring sendirian diatas tempat tidur. Nalurinya sebagai seorang anak terus terusik karena ia terus dihantui lantaran tidak ada seorang pun yang membantunya merawat sang ayah.
“Miranda sudah sempat sekolah kembali. Dengan adanya bantuan dari para dermawan, saya belikan seragam sekolah dan perlengkapannya. Tetapi dia tidak tega meninggakan ayahnya karena tidak ada yang membantunya merawat. Akhirnya pada bulan Ramadhan yang lalu, dia berhenti sekolah lagi dan kembali merawat ayahnya,” terang Amrih.
Kini Miranda hanya bisa pasrah. Warga setempat pun berharap Miranda bisa melanjutkan hidup dan mendapatkan yang terbaik.
Itu adalah salah satu fakta kemiskinan dan keterbelakangan yang saya ambil dari salah satu berita online sebagai contoh di indonesia pun ternyata masih banyak kasus kasus seperti ini yang kurang perhatian dari pemerintah. maka untuk selanjutnya dalam tulisan ini saya akan menggunakan satu istilah saja, yaitu kemiskinan di mana sudah terkait pengertian keterbelakangan.
- Kemiskinan dan Dampaknya
Kemiskinan absolute ialah apabila tingkat hidup seseorang tidak memungkinkannya untuk bisa memenuhi keperluan-keperluannya yang mendasar, sehingga kesehatanya baik fisik maupun mental terganggu karenanya.
Dampak kemiskinan terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingkungannya, baik lingkungan social maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas negative. Orang miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan sosial tampak mengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal materi. Akibatnya antara lain ialah banyaknya tukang becak, pemungut punting, gelandangan, pengemis, dan sebagainnya yang menghuni kampung-kampung liar dan jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia.
- Sebab-sebab Kemiskinan
Apabila orang sudah terperengkap dalam jurang kemiskinan, dan tidak lagi melihat kemungkinan untuk keluar dari jurang itu, maka ia cenderung mengambil sikap “nerimo” dalam bahasa Jawanya. Sumber daya alam lama-kelamaan akan terkuras habis, dan bahkan jika tidak habis, makin banyak orang yang memerlukan makanan sedangkan sumberdaya alam bukannya makin meningkat kemanpuannya. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kepadatan penduduk yang memang sukar di cegah walaupun program KB terus –menerus di galakkan.
- Pokok-pokok Penanggulangan Kemiskinan
- Kesimpulan
Dalam kehidupan bermasyarakat ini, banyak
kita jumpai pemukiman-pemukiman kumur yang sangatlah terlunta-lunta,
banyak para anak jalannan yang masih berumur sangatlah rentan, mereka
mencari kebutuhan dunia untuk mempertahankan kehidupannya. Dimanakah
letak keadilan negara ini ? tidak kah iba melihat mereka, kebanyakan
dari kita melihat sisi negatif kepada mereka, namun sebenarnya tidak
semua nya negatif. berawal dari konseptual pemerintah dalam mengatur
segala bidang, munkin juga jika awal-awalnya pemerintahan ini teratur
dan tegas, negara ini mungkin juga sedikit lebih baik, perkara masalah
kemiskinan dan juga keterbelakangan bisa ditekan semaksimal mungkin.
Kini sudah kacau begini sangatlah susah untuk memperbaiki kertas yang
sudah berubah menjadi abu.
Referensi
https://www.mediasutra.com
https://www.wikipedia.com
www.damandiri.or.id/file/syaifulbahriunairbab2.pdf
http://ramadhanbachtiar.blogspot.com/2013/12/kemiskinan-dan-keterbelakangan.html
http://ristiantoronaldo.blogspot.com/2013/01/kemiskinan-dan-keterbelakangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar